Mengapa Anak Suka Roleplay di Medsos? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Viral di TikTok, Bocah Dimarahi Bermain Roleplay. Lalu Apa Itu Istilah Game RP? Simak Penjelasannya
Para pemain bertanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan karakterisasi dan perkembangan karakter mereka, baik melalui akting langsung maupun melalui proses pengambilan keputusan yang terstruktur.
Roleplay game atau RPG adalah genre video game yang mengadaptasi konsep roleplay ini. Dalam RPG, pemain mengendalikan aksi dari satu atau beberapa karakter yang terlibat dalam sebuah misi atau cerita dalam sebuah dunia fiktif.
Biasanya, karakter-karakter tersebut akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan mereka seiring dengan berjalannya permainan.
Beberapa contoh RPG adalah Prom Queen Sim, Dynamons 4, Cosmos Quest, Shell Shockers, Battle For the Galaxy, Looney Tunes™ World of Mayhem, MARVEL Puzzle Quest: Hero RPG, Star Wars™: Galaxy of Heroes.
Belakangan ini, viral di TikTok sebuah video yang menunjukkan seorang bocah yang dimarahi oleh ibunya karena bermain roleplay di ponselnya.
Dalam video tersebut, terdengar suara ibu yang mengatakan bahwa roleplay itu tidak baik dan bisa merusak otak anaknya. Ibu tersebut juga mengancam akan memecahkan ponsel bocah itu jika ia masih bermain roleplay.
Video tersebut mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Beberapa netizen merasa ibu tersebut terlalu keras dan tidak mengerti tentang roleplay.
Mereka berpendapat bahwa roleplay itu hanyalah sebuah hobi dan cara berekspresi yang tidak membahayakan. Beberapa netizen lainnya malah mendukung ibu tersebut dan menganggap roleplay itu memang tidak pantas untuk anak-anak.
Lalu, bagaimana sebenarnya roleplay itu? Apakah roleplay itu berbahaya atau tidak?
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang roleplay dan dampaknya bagi para pemainnya.
Dampak Positif Roleplay
Jika dilakukan dengan benar, anak dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain, belajar bagaimana membagi tanggung jawab, mengambil keputusan dalam keadaan yang spontan, dan merangsang anak untuk berpikir serta memecahkan masalah.
Adapun dalam dunia psikologi, roleplay merupakan suatu teknik konseling melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anggota kelompok/klien.
Selain beberapa contoh di atas, masih banyak lagi manfaat roleplay yang digunakan sebagai teknik pembelajaran sesuai dengan bidang-bidang tertentu.
Dampak Negatif Roleplay
Menurut penelitian dari Michelle Vanessa dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, ada pemain roleplay yang mendapati pengalaman yang tidak bahagia.
Awalnya, perempuan tersebut menjalin hubungan seolah kekasih dalam dunia roleplay, karena merasa nyaman dengan hubungan tersebut, akhirnya menjalin hubungan dalam dunia nyata.
Hubungan tersebut hanya bertahan 4 bulan karena mendapati ternyata pasangannya adalah perempuan.
Roleplayer ternyata juga dapat membawa dampak negatif ke dalam dunia nyata seperti menjadi kasar karena tokoh yang ia perankan bergaya bicara yang frontal.
Seseorang yang masuk ke dalam dunia roleplay bisa saja dalam dunia nyatamereka tidak diterima oleh orang-orang disekitarnya, memiliki masalah, merasa tidak bahagia, memuaskan hawa nafsu, membutuhkan kasih sayang.
Mereka berharap, dengan memainkan roleplay di sosial media, bisa memperoleh kepuasan-kepuasan yang tidak didapat di dunia nyata.